REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA - Setidaknya 10 orang tewas dalam tabrakan beruntun di jalan bebas hambatan di Sundayon, Florida pada Ahad (29/1) karena jalan tersebut diselimuti kabut dan asap tebal.
Pihak berwenang masih mencoba untuk menentukan penyebab pasti tabrakan beruntun di selatan Gainesville dekat perbatasan 75 itu. Akses menuju jalan tersebut kini telah ditutup karena asap. Diduga asap tebal terjadi karena semak yang dibakar dengan sengaja. Lima mobil dan enam trailer terbakar dalam kecelakaan itu.
Dalam foto-foto dari lokasi kejadian, tampak kendaraan bertumpuk dan terbakar dengan asap yang masih mengepul. Tampak mobil yang hancur menabrak truk trailer. Beberapa mobil juga hancur tertimpa kendaraan berat. Kendaraan-kendaraan tersebut dalam kondisi hangus.
Polisi negara bagian Florida memperkirakan puing-puing kendaraan tersebar hampir sejauh satu mil di kedua arah.
Salah satu warga Gainesville, Steven Camps mengatakan, saat itu ia dan beberapa temannya berkendara beriringan menuju rumah pada Ahad pagi. "Anda tidak bisa melihat apapun. Orang-orang mulai menepikan kendaraan mereka," ujarnya seperti dikutip dari laman The Guardian, Senin (30/1).
Saat ia menepikan kendaraannya ia sedang berbicara dengan seorang pria yang tiba-tiba saja mobilnya dihantam kendaraan lain.
"Anda bisa mendengar mobil-mobil beradu. Orang-orang menangis dan berteriak. Benar-benar gila," katanya. Ia mengatakan, mobil-mobil diselimuti api dan mereka mendengar ledakan," ujarnya menambahkan.
Peristiwa tersebut terjadi di kedua sisi jalan sehingga tidak ada tempat untuk berlindung.
Sebanyak 18 orang dirawat di rumah sakit setempat. Jalur kemudian ditutup untuk penyelidikan lebih lanjut. Pemadam kebakaran menyemprotkan busa khusus untuk menghentikan kebakaran. Jalan tersebut di beberapa bagian tampak rusak. Belum jelas kapan jalur bebas hambatan itu akan kembali dibuka.
Juru Bicara Kehutanan Florida Ludie Blond mengatakan, hasil penyelidikan akan menentukan apakah kebakaran tersebut disengaja atau tidak. Katanya, tidak ada kebakaran atau petir pada saat itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika