REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gerilyawan Taliban dilaporkan menculik seorang anggota dewan perdamaian Afghanistan. Menurut sejumlah pejabat di Kabul, penculikan itu terjadi di saat gencarnya upaya untuk mendorong perundingan di wilayah timur yang selama ini terus bergolak

Menurut pejabat tersebut kepada BBC, Ahad (29/1), seperti diberitakan kantor berita Rusia, RIA Novosti, dan kantor berita Antara, Senin (30/1), penculikan itu menjadi perhatian bagi para perunding untuk memperoleh dukungan dalam dialog dengan jajaran terdepan Taliban.

Berdasarkan laporan pihak berwenang, pejabat yang diculik adalah anggota tingkat rendah Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, Mavlawi Shafihullah Shafih. Dewan ini dibentuk Presiden Hamid Karzai untuk berhubungan dengan gerilyawan. Dia hilang pada Jumat (27/1) di Kabupaten Asmar, Provinsi Kunar, Afghanistan Timur.

Sebelumnya, Shafih yang merupakan mantan kepala Departemen Pendidikan di provinsi berdekatan Nuristan, pergi dari Kabul untuk bertemu dengan gerilyawan. Dia berusaha mendorong gerilyawan untuk bergabung dalam proses perdamaian setelah para pemimpin Taliban mengusulkan pembukaan satu kantor perwakilan di Qatar.

"Tak lama setelah ia meninggalkan mobilnya, Taliban menangkapnya," kata Shahzada Shahid, seorang anggota lain dari dewan yang beranggotakan 70 orang itu. Shahid juga pergi ke ibu kota Kunar, Asadabad, untuk berusaha membebaskan Shafih dengan bantuan para sesepuh masyarakat.

Penculikan Shafih itu terjadi empat bulan setelah ketua Dewan Perdamaian Tinggi, Burhanuddin Rabbani, dibunuh oleh seorang gerilyawan. Anggota Taliban itu membawa bom yang disembunyikan di sorbannya. Serangan itu juga melukai empat orang, termasuk Masoom Stanekzai, kepala sekretariat dewan tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika