REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Afghanistan dan kelompok gerilyawan Taliban siap untuk melakukan upaya pembicaraan damai. Karena itu, Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menurut laporan BBC pada Ahad (29/1) dan dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti, menyiapkan perencanaan untuk pertemuannya dengan Taliban di Arab Saudi. Taliban pun telah setuju untuk bertemu.
Pertemuan tersebut akan berlangsung paling lambat beberapa pekan mendatang, di saat mereka berusaha untuk membangun satu kantor permanen di Qatar. "Bahkan jika kantor Taliban didirikan di Qatar, kami jelas akan mengejar upaya lain di kawasan, termasuk Arab Saudi dan Turki," kata seorang pejabat senior pemerintah di Kabul kepada BBC, seperti diberitakan Antara, Senin (30/1).
Arab Saudi dipilih sebagai tempat pertemuan, kata pejabat itu, karena perannya yang penting di masa lalu. Kedua belah pihak menghargai negara tersebut dan berharap untuk melanjutkan dukungan dan kontak dengan Arab Saudi dalam melanjutkan proses perdamaian.
Selama ini, Taliban selalu menolak berunding dengan pemerintah Kabul. Pada awal bulan ini, juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan mereka siap untuk memulai proses perundingan. Bagaimanapun juga, kata dia, langkah itu tidak berarti sebagai penolakan terhadap jihad atau menerima konstitusi pemerintah Kabul.