REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Penanganan permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan perbatasan wilayah antara Malaysia dan Indonesia bakal jadi prioritas utama. Pernyataan itu dilontarkan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, jika dirinya terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia.
"Oh semua, saya akan prioritaskan semuanya dari mulai masalah tenaga kerja Indonesia sampai masalah perbatasan," kata Anwar Ibrahim, usai memberikan orasi ilmiah di Aula Barat Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin.
Menurut dia, permasalahan tenaga kerja Indonesia tidak harus diselesaikan dengan hukuman cambuk atau sejenisnya tapi harus ditangani dengan bijak.
"Kalau ada kasus kriminal, tidak masalah ini orang Indonesia, orang Burma. Ini soal pekerja asing. Jangan jadikan mereka itu sebagai budak, ini soal moral bukan soal politik," ujarnya. "Bagi saya ada kasus di mana, mereka diperlakukan dan diapa-apakan tapi seolah-olah orang kaya dilindungi," kata Anwar.
Di hadapan para dosen, Rektor ITB, mahasiswa ITB dan tamu undangan lain, Anwar Ibrahim pun berjanji jika dirinya terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Pemilu Malaysia 2012, ia akan menurunkan harga minyak dan gas di Malaysia.
"Apa hal pertama yang akan saya lakukan untuk negara saya kalau saya terpilih jadi Perdana Menteri Malaysia,. Saya bilang dalam satu hari saya akan turunkan harga minyak dan gas di Malaysia," ujarnya.
Menurut Anwar, Malaysia ialah salah satu negara penghasil minyak bumi dan gas terbesar dan setiap tahunnya pemerintah Malaysia memperoleh keuntungan 90 miliar ringgit per tahunnya.
Dirinya menyakini akan mendapatkan dukungan besar dari rakyat Malaysia dalam Pemilihan Umum 2012 di Negeri Jiran tersebut.
"Kalau dilihat dari dukungan rakyat, setelah dibebaskan 9 Januari lalu. Terjadi dukungan dari rakyat yang besar," ujarnya.