REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-- Turki menentang Barat untuk melarang impor minyak mentah Iran. Oleh karena itu, Ankara tidak akan bergabung dengan Uni Eropa dan sanksi AS pada minyak Iran.
"Kami tidak terikat dengan keputusan Uni Eropa atau AS,"kata juru bicara Kementerian Energi Turki, Senin (30/1).
Turki mengimpor sejumlah besar minyak Iran bagi perusahaan petrokimia terbesar disana, Tupras. Sebab, Tupras mengoperasikan empat kilang minyak dengan total kapasitas sebesar 28,1 juta ton pengolahan minyak mentah per tahun.
Rusia, India dan China juga mengkritik sanksi Barat pada minyak mentah Iran.
Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, bahwa Turki mengesampingkan untuk mematuhi sanksi sepihak yang dikenakan pada Republik Islam itu, "Turki sedang berusaha untuk memfasilitasi pembicaraan antara Teheran dan negara Barat mengenai program nuklir Iran,"katanya, Ahad (29/1).