Selasa 31 Jan 2012 12:48 WIB

Wah, Embargo Minyak Iran Dicuekin

Ekspor Minyak Iran
Foto: presstv
Ekspor Minyak Iran

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah menentang secara tegas seruan Barat yang melarang impor minyak mentah Iran. Ankara memastikan tidak akan bergabung dengan sanksi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) terhadap minyak Iran.

Seorang juru bicara Kementerian Energi Turki mengatakan bahwa Turki tidak terikat dengan keputusan AS atau Uni Eropa.  Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu juga telah menegaskan Ankara tak akan mematuhi sanksi sepihak yang dikenakan pada Iran. Davutoglu mengatakan, Turki sedang berusaha untuk memfasilitasi pembicaraan antara Iran dan Barat mengenai program nuklir Teheran.

Rusia, Cina dan India juga menolak sanksi Barat terhadap sektor minyak Iran. Bahkan Cina telah memesan dua kapal tanker untuk mengangkut minyak Iran hingga Februari mendatang. Sedangkan India telah menegaskan akan terus membeli minyak Iran untuk pasokan energi dalam negerinya.

Negara di Asia Tenggara seperti Kamboja pun telah menyatakan akan mengimpor minyak Iran. "Kamboja tidak akan memperhatikan kebijakan negara-negara lain terhadap Iran ketika mempertimbangkan kepentingan dalam negerinya," kata Juru bicara Dewan Menteri Kamboja, Ek Tha di Phnom Penh, Selasa (31/1).

Pada 31 Desember 2011, Presiden AS Barack Obama menandatangani sanksi baru terhadap Iran dan mengumumkan bahwa AS akan menghukum negara-negara lain yang mengimpor minyak Iran atau melakukan transaksi dengan bank sentral negara itu.

Menteri Uni Eropa mencapai kesepakatan pada 23 Januari 2012 untuk melarang impor minyak dari Iran, membekukan aset Bank Sentral Iran di negara-negara anggota blok itu, dan melarang penjualan berlian, emas, dan logam berharga lainnya ke Iran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement