Selasa 31 Jan 2012 16:07 WIB

Korban Tewas di Suriah Capai Seratus Orang

Rep: Lingga Permesti/ Red: Dewi Mardiani
Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)
Foto: AP/Amr Nabil
Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Gelombang kekerasan di Suriah semakin meluas. Aktivis Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan hampir 100 orang tewas, pada Senin (30/1). Sebanyak 55 di antaranya adalah warga sipil di wilayah Homs. Kekerasan yang juga menewaskan 25 tentara itu, adalah peristiwa paling berdarah dalam pemberontakan melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.  Sementara pada Selasa, dari 96 orang yang tewas, ada sepuluh tentara dan enam anggota dinas keamanan.

Pengawas mengatakan dalam sebuah pernyataan di Nicosia bahwa 40 warga sipil tewas di Homs, dan sembilan orang di wilayah selatan Suriah. Selain itu, enam orang yang tewas Kamis lalu, ditemukan di lingkungan Al-Zeitun Karm dari Homs. Pada Ahad (30/1), aktivis juga melaporkan sebanyak 80 orang tewas yang berasal dari pihak sipil dan militer.

Aksi kekerasan ini terjadi setelah sehari sebelumnya tim pemantau Liga Arab mengumumkan penangguhan misi mereka dalam melindungi warga sipil di Suriah. Bentrokan besar dilaporkan terjadi di daerah Timur Ghotta di luar Kota Damaskus. Insiden itu menyebabkan 50 orang lainnya terluka akibat bom yang dijatuhkan secara acak oleh pasukan pemerintah.

Pasukan pemerintah dilaporkan juga menyerang area pemukiman warga dan memutus aliran listrik, air serta komunikasi.  “Semakin sering pemerintah mengerahkan tentara, makin banyak prajurit membelot," kata Ahmed al-Khatib, anggota dewan oposisi lokal di pinggiran Damaskus kepada AFP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement