Rabu 01 Feb 2012 06:12 WIB

Presiden Bank Dunia Kunjungi Palestina dan Israel

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick berkunjung ke Palestina dan Israel dari 30 Januari hingga 1 Februari 2012. Kunjungan pertama kalinya itu adalah untuk membahas berbagai isu pembangunan dengan sejumlah pejabat di kawasan yang kerap berkecamuk tersebut.

"Saya ingin melihat apa yang dapat dilakukan Bank Dunia untuk mendukung Palestina dalam upayanya mengatasi kemiskinan dan juga untuk melanjutkan kerja sama dalam keahlian pembangunan dengan mitra Israel kami," kata Robert B Zoellick dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (31/1).

Zoellick diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad dan juga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Selain itu, Presiden Bank Dunia juga akan berpartisipasi dalam acara Konferensi Herzliya tahuan dalam diskusi bertajuk "Masa Depan Ekonomi Global" yang akan dimoderatori oleh editor penerbit Die Zeit, Josef Joffe.

Bank Dunia mendukung Otoritas Palestina melalui "Trust Fund for Gaza and West Bank" (TFGWB) yang didirikan pada 1993. Hingga saat ini, Bank Dunia telah berinvestasi melalui TFGWB, lebih dari 900 juta dolar AS. Bagian terpenting dari bantuan Bank Dunia dirancang untuk mendukung Otoritas Palestina, khususnya dalam memperkuat posisi fiskal dan meningkatkan manajemen finansial publik.

Portofolio Bank Dunia saat ini berisi 17 dana hibah investasi (dengan komitmen 217 juta dolar AS) mendukung pendidikan, energi, pengembangan kota, air, manajemen pembuangan sampah, proteksi sosial, dan untuk organisasi nonpemerintahan.

Sedangkan Israel adalah salah satu "shareholder" Bank Dunia, dan pemberi donor reguler kepada International Development Association, yang merupakan dana Bank Dunia untuk 79 negara termiskin di dunia. Israel juga merupakan mitra dari Bank Dunia dalam mengembangkan keahlian di bidang pembangunan dan keduanya juga telah banyak menggelar lokakarya dan pertemuan bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement