REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina menuntut pembebasan segera 20 pekerjanya yang ditahan pemberontak Sudan. Bahkan negara Tirai Bambu tersebut mengirim satu tim ke Sudan untuk membantu mengatasi situasi itu.
"Cina menyerukan semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri menjamin keselamatan personil Cina dan segera membebaskan para pekerja Cina demi alasan kemanusiaan," kata juru bicara kementerian luar negeri, Liu Weimin, Selasa (31/1).
Beijing megirim satu tim ke Sudan yang dipimpin para pejabat kementerian luar negeri untuk membantu menyelesaikan kasus penahanan itu. Dia mengatakan, dalam satu pernyataan yang dikirim di laman internet kementerian itu.
Para pekerja itu ditangkap ketika pemberontak di negara bagian Kardofan Selatan menyerang kamp mereka, Sabtu (28/1). Mereka disebut sebagai sandera-sandera oleh militer tetapi pemberontak mengatakan mereka adalah korban-korban pertempuran dengan pasukan pemerintah.
"Mereka baik-baik saja. Mereka sehat," kata Arnu Ngutulu Lodi, juru bicara Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan -Utara (SPLM-N).
"Kami sangat prihatin akan keamanan dan keselamatan mereka."
Kecemasan internasional meningkat atas situasi di Kordofan Utara, di mana pemerintah memerangi pemberontak etnik minoritas yang pernah bersekutu dengan bekas pemberontak yang kini memerintah Sudan Selatan.
Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan dari Khartoum Juli tahun lalu setelah puluhan tahun perang saudara.
Para pekerja Cina itu mengerjakan satu proyek pembangunan jalan raya di Kordofan Selatan, dan sementara 29 tetap ditahan, 17 orang lainnya telah dipindahkan ke tempat yang aman oleh tentara Sudan, kata kantor berita Cina Xinhua.
Cina adalah mitra dagang penting Sudan, pembeli terbesar minyak Sudan, dan pemasok penting peralatan militer untuk pemerintah di Khartoum.