REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Anggota parlemen Iran, Mostafa Kavakebian, menyatakan inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus dilarang kembali memasuki Iran, jika mereka sekali lagi mempublikasikan laporan bohong tentang program nuklir damai Tehran.
Mostafa Kavakebian Selasa (31/1) menegaskan agar para pejabat keamanan Iran untuk tetap waspada selama misi inspektur IAEA agar jangan sampai mereka mengumpulkan dan membocorkan informasi rahasia soal fasilitas nuklir Republik Islam kepada pihak luar.
Kavakebian, anggota parlemen Iran dari Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri, juga menekankan bahwa jika tim IAEA kembali menerbitkan "laporan bohong" mengenai program nuklir Iran, mereka akan ditolak memasuki Tehran.
Sebuah delegasi tingkat tinggi dari IAEA, yang dipimpin oleh Wakil Direktur Jenderal IAEA, Herman Nackaerts dan wakilnya Rafael Grossi, tiba di Tehran Ahad (29/1) atas undangan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI).
Kunjungan ini bertujuan mengadakan pembicaraan dalam rangka meningkatkan kerjasama antara kedua belah pihak. Tim IAEA tidak memiliki rencana untuk memeriksa fasilitas nuklir Iran.
Menyinggung sejumlah perundingan antara IAEA dan pejabat nuklir Iran sebelumnya, Kavakebian menilai pertemuan itu "tidak efektif" jika tidak bilateral.