REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pemimpin palestina menolak melanjutkan perundingan dengan israel, dan berencana untuk mencari jalan lain untuk kedaulatan Palestina di Tepi Barat.
Perundingan sendiri berakhir di Yordania rabu (25/1) tanpa kemajuan dan pejabat palestina berkata bahwa Presiden Mahmud Abbas akan berkonsultasi dengan Liga Arab untuk langkah ke depan.
"Kejelasan dari pertemuan Amman adalah Israel bertanggung jawab atas gagalnya perundingan," kata salah satu komite eksekutif PLO.
"Pertemuan ini bertujuan untuk menghentikan pembangunan pemukiman yahudi dan kejelasan batas wilayah sebelum 1967, " seperti ditambahkan setelah pertemuan PLO di Ramallah.
PM Israel Benjamin Netanyahu berkata pada Senin (30/1), bahwa kemungkinan damai dengan palestina sangat rapuh pasca perundingan Amman. Dan dia berkata palestina 'menolak semua diskusi terkait keamanan israel'.
Palestina menginginkan sebuah negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Jerusalem Timur sebagai ibukota. Mereka mengatakan pemukiman Israel dapat membahayakan kehidupan negara bertetangga.
Pembicaraan Amman dilakukan akhir tahun lalu oleh kuartet internasional, setelah palestina mengajukan kenaggotaan penuh di PBB dan Israel tidak bersungguh-sungguh dalam upaya perdamaian.