Rabu 01 Feb 2012 15:05 WIB

IAEA Lanjutkan Dialog Setelah Inspeksi Nuklir Iran

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad bersama para ilmuwan nuklir negaranya
Foto: Scrapetv.com
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad bersama para ilmuwan nuklir negaranya

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Kunjungan tiga hari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke Iran tidak menghasilkan keputusan apapun. Meski demikian, perundingan tersebut berlangsung konstruktif dan sepakat untuk melanjutkan dialog.

“Kedua belah pihak sepakat melanjutkan pembicaraan,”kata seorang sumber yang tak disebut namanya seperti dikutip kantor berita Fars, Rabu (1/2).

Pembicaraan selanjutnya sudah ditentukan tetapi tidak merinci lebih lanjut rencana tersebut.

Inspektur senior Badan Energi Atom Internasional (IAEA) berkunjung ke Teheran hari Sabtu (28/1) lalu untuk bertemu dengan pejabat-pejabat Iran mengenai kecurigaan program pengayaan uranium negara Islam itu dirancang untuk membuat senjata nuklir. Ada dua pakar senior persenjataan, yakni Jacques Baute dari Prancis dan Neville Whiting dari Afrika Selatan.

Sementara delegasi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA)  dipimpin oleh Wakil Direktur Jenderal Herman Nackaerts, yang bertugas di bagian file nuklir Iran dan Rafael Grossi, asisten Ketua IAEA.

Nackaerts  berharap Iran akan bekerja sama. “Sehingga kami maju ke depan untuk memulai suatu dialog, yang sudah lama dinantikan," ujarnya.

Media Iran al-Alam mengutip seorang yang tidak disebut namanya mengatakan ke enam tim IAEA tersebut tidak mengunjungi lokasi nuklir secara langsung. Mereka hanya membicarakan masalah teknis dan hukum. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, yang tengah melawat ke Ethiopia, menyatakan optimistis atas hasil dari kunjungan delegasi IAEA ke Iran.

“Kami tak punya apa pun yang disembunyikan dan Iran tidak punya aktivitas-aktivitas nuklir,"katanya dikutip dari kantor berita Mehr.

Sementara anggota parlemen Iran, Mostafa Kavakebian, mengatakan inspektur IAEA akan dilarang kembali memasuki Iran, jika mereka kembali mempublikasikan laporan bohong tentang program nuklir damai Teheran. Ia juga menyarankan agar para pejabat keamanan Iran untuk tetap waspada selama misi IAEA, jangan sampai mereka mengumpulkan dan membocorkan informasi rahasia fasilitas nuklir negara Iran kepada pihak luar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement