REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sejumlah besar warga Amerika Serikat (AS) dan organisasi antiperang meneriakkan anti perang Iran. Para demonstran meneriakkan berbagai penolakan atas keinginan AS dan sekutunya guna menerapkan sanksi militer, apabila Iran menutup Selat Hormuz.
"Tidak ada perang, tidak ada sanksi, tidak ada intervensi, tidak ada pembunuhan terhadap Iran," teriak para demonstran, dalam laman StopWarOnIran yang dikutip Presstv, Kamis (2/2). Demonstasi besar-besaran menentang perang Iran itu rencananya akan kembali diselenggarakan di AS pada Jumat (4/2).
Kelompok antiperang Iran ini telah mengorganisir berbagai demonstrasi besar atas sejumlah isu imperialisme AS dan zionis Israel atas serangan militer, termasuk ke Iran.
Pada 31 Desember 2011 lalu, Presiden Barack Obama menandatangani sanksi hukum ekonomi baru terhadap Bank Sentral Iran (CBI) sebagai upaya nyata untuk menghukum perusahaan-perusahaan asing dan bank yang melakukan bisnis dengan lembaga keuangan Iran.
RUU itu mengharuskan perusahaan keuangan asing untuk membuat pilihan antara melakukan bisnis dengan CBI dan sektor minyak atau dengan sektor keuangan AS. Kurang lebih 20 organisasi swadaya masyarakat yang ikut serta dalam aksi demontrasi ini. Beberapa organisasi yang ikut dalam demonstrasi itu, di antaranya Amerika Nasional Koalisi Anti-Perang (UNAC), Pengungsi Apostolik Gereja Katolik, Pusat Aksi Internasional (IAC), SI! Solidaritas dengan Iran, dan lainnya.