REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA - Dinas rahasia Nigeria menahan juru bicara kelompok Islam militan Boko Haram pada Rabu (1/2). Boko Haram adalah sebuah kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom dan senjata yang mematikan di Nigeria.
Tim SWAT menyerbu tempat tinggal juru bicara tersebut yang dikenal dengan Abu Qaqa di utara kota Kaduna pada dini hari. Sebuah sumber terpercaya yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, tim menemukan Abu Qaqa bersembunyi di bawah tempat tidurnya.
Dalam tiga bulan terakhir tingkat kekerasan yang dilakukan Boko Haram meningkat. Kelompok tersebut mengaku memperjuangkan diterapkannya hukum syariah di seluruh Nigeria.
Penangkapan tokoh senior Boko haram tersebut bisa jadi merupakan kudeta terhadap kepemimpinan Presiden Goodluck Jonathan yang telah dikritik karena gagal mengatasi aksi kekerasan yang terjadi di utara Nigeria.
Penangkapan tersebut terjadi dua minggu setelah tersangka utama pemboman gereja St Theresa di Abuja Natal lalu kabur dari tahanan polisi. Akibatnya, kepala polisi negara tersebut dipecat oleh presiden. Dalam insiden tersebut, 37 orang dinyatakan tewas.
"Kami masih berbicara dengannya. Kami ingin memastikan benar bahwa kami menangkap Abu Qaqa karena nama itu merupakan nama samaran," kata sebuah sumber Layanan Keamanan Negara (SSS), seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/2). Ia mengatakan, orang tersebut memiliki latar belakang pendidikan yang baik dan berasal dari kelompok etnis Ibiza di utara Nigeria.
Juru bicara SSS mengatakan pihaknya tidak memiliki informasi apapun terkait penangkapan tersebut. Juru bicara kepolisian juga menolak berkomentar.