Kamis 02 Feb 2012 19:32 WIB

Bergeming, Korut Tetap Ogah Berunding dengan Korsel

Korsel dan Korut
Korsel dan Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEUL - Dewan tertinggi Korea Utara, Kamis, kembali menolak seruan Korea Selatan untuk melakukan perundingan. Korut malah mengatakan bahwa para pemimpin konservatif Seoul harus "bertobat dari kejahatan mereka" dan menghormati perjanjian pertemuan puncak sebelumnya.

Sebelumnya para pemimpin Korea Selatan mengatakan ada "peluang" untuk dialog guna meredakan hubungan yang tegang menyusul kematian pemimpin Pyongyang sebelumnya, Kim Jong-Il pada 17 Desember. Rezim baru Korea Utara yang dipimpin oleh putra bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un telah berulang kali menolak berurusan dengan para pemimpin Korea Selatan, yang dia sebut sebagai "pengkhianat" rakyat Korea.

Pada Kamis, Komisi Pertahanan Nasional mengeluarkan sembilan poin "kuesioner terbuka" kepada pemerintah Presiden Lee Myung-bak. Namun komisi menyuruhnya untuk berhenti membahas mengenai dialog sampai Korea Utara memberikan jawaban.

Komisi itu mendesak pemerintahan Lee "untuk menyadari situasi itu, berhenti bicara tentang dialog utara-selatan dan meningkatkan hubungan baik serta berpikir ulang mengenai apakah Seoul memiliki kualifikasi sebagai mitra dialog DPRK (Korea Utara)," kata kantor berita resmi Pyongyang

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement