Kamis 02 Feb 2012 22:00 WIB

Milisi-Milisi di Libya Kembali Baku Tembak

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.
Foto: AP
Kota Sirte di Libya yang porak poranda karena perang.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI — Bentrokan antar milisi di pusat kota Tripoli, Libya yang terjadi pada Rabu (1/2) menggambarkan penguasa baru di negara tersebut gagal mengontrol negaranya. Wartawan Reuters melaporkan, baku tembak terdengar di dekat gedung-gedung perkantoran dan hotel bintang lima di pusat kota Tripoli.

Laporan itu juga berisi adanya pertukaran senjata baik senjata berat atau ringan terjadi di distrik pantai El-Saadi, Tripoli. Sirene ambulans bisa didengar dan kepulan asap di daerah baku tembak bertahan hingga 40 menit. Namun demikian, dilansir dari laman Huffington Post, tidak ada yang terluka dalam kekerasan tersebut, Saksi mata mengatakan milisi-milisi yang bentrok  menembakkan senapan ke udara, menghancurkan jendela dan merusak sejumlah mobil di dekatnya.

Setelah satu jam, pasukan Kementerian Dalam Negeri telah memblokir jalan sepanjang satu kilometer dari bibir pantai, tetapi tampaknya tidak ada intervensi. Milisi tersebut terlihat mengendarai truk terbuka dengan senjata anti rudal di bagian belakang.  Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan pertempuran terjadi antara milisi dari kota Misrata, dan unit dari Zintan. Kedua kelompok tersebut berjuang untuk menggulingkan Gaddafi dan sekarang menggunakan kekuatan militer mereka untuk memperluas pengaruh di Libya.

"Ada dua kelompok yang bentrok. Misrata mengontrol sebuah akademi kepolisian dan bentrok dengan milisi Zintan Kami tidak tahu mengapa mereka bentrok,"kata pejabat, Naji Awad, yang memantau pertempuran dari dekat Hotel Marriott.

Beberapa milisi dari luar ibukota mendirikan markas mereka di Tripoli. Mereka bentrok satu sama lain seringkali karena berselisih siapa penguasa di lingkungan tersebut. Kekerasan yang terjadi pada Rabu tersebut merupakan pertama kalinya di tengah kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement