REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Mitt Romney, bakal kandidat calon presiden (capres) dari kubu Republik Amerika Serikat (AS), secara resmi menyatakan bahwa program kepresidenannya kelak tidak mencakup bagi kalangan masyarakat miskin dan tertindas di negara ini.
"Program saya ke depan adalah memulihkan kondisi kalangan masyarakat menengah ke atas di negara ini. Adapun kalangan miskin tidak masuk hitungan," ungkap Romney seperti dilaporkan Fars News mengutip BBC, Kamis (2/2).
Masih menurut sumber yang sama, Romney kini telah berhasil meraih suara terbanyak di dua negara bagian Florida dan New Hampshire pada pemilu internal Partai Republik.
Di sebuah acara televisi, Romney menerangkan cara pandangnya bahwa kalangan masyarakat kaya biasanya memiliki kondisi terbaik dan sejumlah program untuk melindungi kalangan miskin tengah dijalankan. Namun, kalangan menengah yang merupakan jantung AS dalam kondisi buruk.
Romney yang terhitung politikus miliuner AS baru-baru ini dituding rival-rivalnya sengaja mengabaikan kalangan miskin AS dalam programnya untuk menjadi Presiden AS. Padahal disebutkan bahwa sekitar 46 juta warga AS saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Angka pengangguran di negara ini tetap di atas 8 persen.
Ekonomi AS masih dililit oleh krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 2008. Krisis ini tetap menjadi isu hangat bagi para kandidat pilpres 2012 di Amerika Serikat.