REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Israel telah membentuk sebuah unit komando rahasia khusus untuk melaksanakan operasi pembunuhan, jauh di dalam wilayah Iran dan misi sabotase tokoh dan ilmuwan di negara Mullah ini. Menurut The Independent, yang dilansir dalam Irib, Jumat (3/2), pasukan khusus bernama "Depth Corps" itu dipimpin oleh Mayor Jenderal Shai Avital, mantan kepala sebuah regu pengintai elit, dan telah diperintahkan oleh kepala Angkatan Pertahanan Israel (IDF) untuk fokus pada operasi rahasia.
Para pejabat Departemen Pertahanan Israel mengatakan, bahwa unit operasi tersebut juga telah ditugaskan mengoordinasikan operasi penetrasi di sejumlah negara lain.
Teheran telah berulang kali menuding Israel, AS dan agen-agen Inggris bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap para ilmuwan nuklir Iran sejak awal tahun 2010 yang hingga kini merenggut empat nyawa. Salah satu pembunuhan menimpa ilmuwan nuklir Iran, Mostafa Ahmadi Roshan, pada 11 Januari 2012. Seorang pengendara motor tidak dikenal memasang bom di mobil Roshan di dekat Allameh Tabatabaei University di Tehran. Ia tewas akibat ledakan.
Pada 23 Juli 2011 sekelompok orang bersenjata tak dikenal menembak mati Dariush Rezaeinejad, ilmuwan Iran lainnya, di luar rumahnya di Tehran. Dua ilmuwan nuklir Iran juga menjadi sasaran serangan teroris pada November 2010. Majid Shahriari, profesor di Universitas Shahid Beheshti di Tehran, tewas di tempat, sementara Fereydoon Abbasi, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Organisasi Energi Atom Iran (IAEO), hanya menderita luka.
Profesor Masoud Ali Mohammadi, seorang profesor di Universitas Tehran, juga tewas akibat bom sepeda motor di ibukota Iran pada Januari 2010. Selain itu, Dan Meridor, Menteri Israel Urusan Intelijen dan Nuklir pernah mengatakan, kematian ini ilmuwan Iran, Israel tidak tahu apa yang harus saya informasikan. Pemerintah Israel menolak memberikan keterangan atas tuduhan para pejabat Iran dalam hal ini.