REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat menuduh pemerintah Sudan melakukan serangan udara terhadap warga sipil di perbatasan bergolak Kordofan Selatan dan Blue Nile serta mengatakan serangan itu menimbulkan krisis di dua daerah tersebut.
Kelompok-kelompok kemanusiaan menuduh Khartoum melakukan serangkaian serangan bom pada warga sipil, termasuk sebulan lalu di satu kamp pengungsi yang melukai seorang anak laki-laki dan menyebabkan 14 orang lainnya hilang.
Dalam insiden terbaru, Samaritan Purse, satu organisasi bantuan Kristen, mengatakan satu sekolah Alkitab di Pegunungan Nuba dibom. Dua bangunan hancur tetapi organisasi itu mengatakan tidak ada yang terluka.
Pemerintah Sudan telah berulang kali membantah melakukan serangan bom terhadap warga sipil.
"Amerika Serikat mengutuk keras pemboman yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Sudan kepada penduduk sipil di Kordofa Selatan dan negara bagian Blue Nile di Sudan," kata Gedung Putih dalam pernyataan, Kamis (2/2).
"Serangan-serangan udara terhadap sasaran-sasaran sipil tak dapat dibenarkan dan tidak bisa diterima. Serangan seperti itu adalah melanggar hukum internasional dan memperparah krisis yang sedang berlangsung di wilayah ini," kata pernyataan itu.