REPUBLIKA.CO.ID, Kendati melanjutkan aksi menentang kepemimpinan PM Vladimir Putin, pemimpin pemberontak Islam Rusia telah menegaskan akan menghentikan serangan terhadap warga sipil. Menurut mereka, aksi-aksi protes massa oposisi menunjukkan rakyat tidak lagi mendukung Perdana Menteri Vladimir Putin.
Dalam video yang dipasang hari Jumat dalam situs yang berafiliasi dengan pemberontak, Doku Umarov mengatakan ia mendesak semua kelompok yang melakukan operasi khusus di Rusia agar menghentikan serangan yang bisa mencelakakan "penduduk yang cinta damai."
Namun, Umarov mengatakan militannya seharusnya terus menyerang target-target terkait keamanan dan pemerintah. Video itu menunjukkan Umarov berseragam dan diapit dua rekan dalam hutan yang tertutup salju.
Umarov membuat pernyataannya sehari sebelum rapat umum massa oposisi berlangsung di Moskow menentang kekuasaan Putin. Sekitar 50 ribu orang diperkirakan akan hadir.
Rapat umum itu akan mengikuti aksi-aksi protes massa bulan Desember menentang hasil pemilihan anggota parlemen yang menurut oposisi dicurangi.
Putin mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden Rusia tanggal 4 Maret. Jika terpilih kembali, pemimpin berusia 59 tahun itu akan menjabat lagi selama dua kali enam tahun dan akan tetap berkuasa sampai tahun 2024.