REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kanselir Jerman Angela Merkel merampungkan kunjungan ke Cina pada Sabtu (4/20. Selama kunjungan tiga hari di Cina, Merkel berusaha untuk meyakinkan tuan rumah mengenai kekuatan euro dan kemampuan Eropa untuk mengatasi krisis utang.
Merkel juga memuji keuntungan mata uang tunggal dan mendesak China untuk menekan Iran dan mengutuk Suriah di PBB.
Merkel, yang mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Wen Jiabao dan Presiden Hu Jintao selama kunjungannya, mengatakan bahwa ia akan mengangkat isu-isu hak asasi manusia selama perjalanan.
Dia menghadiri forum bisnis dengan Wen yang mengatakan Cina tidak punya maksud atau kemampuan 'untuk membeli Eropa'.
Para ahli percaya bahwa China memegang lebih dari 550 miliar dolar AS hutang kedaulatan Eropa, meskipun angka itu belum secara resmi dikonfirmasi.
Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, Senin (6/2) akan memimpin pertemuan dewan para menteri Prancis-Jerman ke-14, yang akan sangat dikhususkan untuk membahas zona krisis keuangan euro.