Ahad 05 Feb 2012 01:32 WIB

Pendukung dan Penentang Putin Unjuk Rasa Bareng

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Puluhan ribu orang Rusia yang tak menghiraukan cuaca dingin di Moskow pada Sabtu menuntut pemilihan-pemilihan diselenggarakan secara jujur dan adil dalam pawai menentang pemerintahan Vladimir Putin yang telah berkuasa 12 tahun.

Para pendukung perdana menteri itu juga mengadakan aksi tandingan.

Pemerotes oposisi mengadakan aksi-aksi lebih kecil di kota-kota lain di seantero negara yang luas itu, berusaha menekan Putin sebulan sebelum pemilihan presiden pada 4 Maret yang diperkirakan akan dimenanginya.

Para pemerotes itu berjalan di antara dinding-dinding batu merah dan menara Kremlin dan meneriakkan "Rusia tanpa Putin!" dan "Kembalikan pemilihan kepada kami!"

Putin adalah presiden dari tahun 2000 hingga 2008, ketika ia mendukung Dmitry Medevedev ke Kremlin karena konstitusi melarang kepala negara berkuasa selama tiga periode berturut-turut. Putin menjadi perdana menteri tetapi tetap pemimpin dominan.

Suhu udara di bawah nol merupakan ujian bagi gerakan unjuk rasa jalanan yang dipicu oleh kecurigaan bahwa pemilihan parlementer Desember berlangsung curang dan desas-desus di antara warga Rusia bahwa Putin berencana memerintah untuk sedikitnya enam tahun lagi.

Di ibu kota Rusia itu, para demonstran memakai pita putih sebagai simbol protes. "Jangan pilih Putin," kata Vladimir Ryzhkov, pemimpin oposisi, kepada peserta pawai protes.

Pemimpin-pemimpin oposisi berusaha memelihara momentum setelah puluhan ribuan orang ikut unjuk rasa pada 10 dan 14 Desember sebagai bentuk protes sejak Putin terpilih pertama kali sebagai presiden pada 2000.

Jajak pendapat menunjukkan Putin masih diperkirakan akan menjadi presiden kendati aras popularitasnya menurun. Para penentangnya berharap protes-protes akan mempengaruhi wewenangnya dalam masa bakti enam tahun baru dan mendesak dia untuk membuat konsesi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement