Ahad 05 Feb 2012 02:22 WIB

Chavez Ingatkan Perusahaan AS: Harga Harus Taat atau Nasionalisasi!

Foto terbaru Hugo Chavez setelah sembuh dari penyakit kanker
Foto: AP
Foto terbaru Hugo Chavez setelah sembuh dari penyakit kanker

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS - Ancaman nasionalisasi perusahaan barang konsumen kembali dikeluarkan oleh presiden Venezuela, Hugo Chavez. Ancaman itu berlaku termasuk untuk perusahaan yang ia sebut 'transnasional' bila gagal menyesuaikan dengan kontrol harga yang tengah dipersiapkan pemerintah.

Bila itu terjadi, maka kebijakan akan berefek pula pada perusahaan dari Amerika Serikat yang beroperasi di negara itu, seperti Procter & Gamble Co., Colgate-Palmolive Co. (CL) and Johnson & Johnson. Sebuah studi di venezuela menyatakan bahwa konsumen dibebani harga terlalu mahal untuk produk-produk pembersih dan perawatan pribadi, ujar Chavez, di televisi nasional, Kamis (2/2) lalu bertepatan dengan 13 tahun perayaan sejak ia berkuasa.

"Kita segera mengumumkan daftar harga baru yang lebih adil dan harga akan turun," ujar Chavez. "Jika perusahaan tak bisa menerima harga itu, kami akan menasionalisasi perusahaan. Kami tak memiliki kendala untuk melakukan itu. Beberapa perusahaan yang terkena berjenis transnegara," ujarnya.

Chavez berupaya memperlambat inflasi di kawasan yang mencapai angka tertinggi saat ini, 27,6 persen. Pada November ia mengatakan kebijakan baru akan menentukan batas harga terhadap produk konsumen untuk mencegah perusahaan dari 'merampok rakyat'

Pemerintah saat itu langsung membekukan harga 18 produk perawatan pribadi dari pasta gigi ke tisu toilet hingga 'harga adil' dari pemerintah diumumkan. Pengumuman terhadap harga baru, yang sedianya akan dilakukan 15 Januari lalu telah ditunda dua kali.

Situasi itu membuat para peritel menghentikan pemesanan produk baru akibat ketidakpastian harga final yang harus dijual ke konsumen. Bila pemesanan tak dihentikan, peritel cemas mereka akan menyimpan stok yang berharga lebih mahal ketimbang standar harga baru yang ditetapkan.

Kondisi itu juga membuat panik para konsumen yang mendorong mereka membeli barang demi stok pribadi. Perilaku itu akhirnya menimbulkan pasokan hampir seluruh produk menipis, mulai dari kopi hingga tisu toilet.

Chaves mengancam menasionalisasi sejumlah perusahaan setelah mendevaluasi bolivar, mata uang Venezuela, untuk pertama kali dalam lima tahun. Ia telah membekukan juga perusahaan gabungan dimiliki Prancis, Casino Guichard Perrachon SA (CO) dan Kolombia, Almacenes Exito SA (EXITO) yang diduga menaikkan harga setelah pelemahan mata uang.

"Beberapa perusahaan mengancam kami dan mengatakan bahwa standar harga akan menciptakan kekurangan pasokan, tapi saya akan menasionalisasikan semuanya," ujar Chavez. "Itu bukan langkah yang saya inginkan, namun jika mereka memaksa, saya akan lakukan."

sumber : Bloomberg
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement