REPUBLIKA.CO.ID, Pipa penyalur gas Mesir tujuan Israel kembali diledakkan dalam serangan bom terhadap rute energi itu. Ini merupakan serangan kedua belas dalam satu tahun terakhir.
Pejabat keamanan Mesir mengatakan penyabot bertopeng menanam bahan peledak di bagian bawah pipa gas, yang terletak sekitar 60 kilometer barat kota El Arish di utara Semenanjung Sinai pada Ahad dini hari (5/2).
Saksi mata mengatakan mereka mendengar ledakan sangat keras sebelum kebakaran besar terjadi. Tim darurat dan pasukan keamanan segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi. Pemompaan gas juga langsung dihentikan pasca insiden itu.
Menurut hasil sebuah jajak pendapat yang dilakukan Synovate untuk Press TV dan dipublikasikan pada 3 Oktober 2011, mayoritas rakyat Mesir menentang ketentuan kesepakatan gas negara itu dengan rezim Israel.
Dalam survei itu, 73 persen responden berpendapat bahwa mereka menentang ekspor gas ke Israel. Hanya 9 persen yang menyatakan mereka menyetujui langkah itu dan 12 persen tidak memiliki pendapat.
Di Mesir, kebijakan memasok gas ke Israel selalu menjadi salah satu topik perdebatan. Rakyat Mesir memandang Israel sebagai musuh dan menentang terlibat dalam setiap bentuk kerja sama dengan Zionis.