REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS - Sekutu terdekat Iran, Venezuela juga ikut-ikutan menanggung sanksi yang diberalukan negara-negara Barat terhadap negeri Mullah tersebut. Bagaimana tidak, kerja sama bisnis antara keduanya diyakini bakal terganggu alias batal.

Kondisi tersebutlah yang kini dirasakan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Ia mengatakan sanksi yang diberikan Uni Eropa itu ikut mempengaruhi sebuah pabrik perakitan mobil yang merupakan proyek kerja sama antara Teheran dengan Venezuela.

"Kami punya beberapa masalah karena blokade terhadap Iran, sekarang kita memiliki pabrik yang merupakan kerja sama antara Iran-Venezuela," kata Chavez, di Caracas, Venezuela, Sabtu (4/2).

"Ini masalah baru beberapa bagian... bahkan kita harus membayar kesepakatan yang jatuh tempo dalam dolar kepada perusahaan Iran," katanya menambahkan.

Chavez memiliki hubungan dekat dengan Iran dan membela program energi nuklir negeri Mullah tersebut. Sementara AS dan sekutunya menuduh Iran menggunakan program untuk mengembangkan senjata nuklir. Chavez telah bergabung Iran dengan mengatakan tidak ada bukti.

Pemimpin Venezuela ini telah mempererat hubungan perdagangan dengan Iran. Bahkan, ia mendaftar perusahaan-perusahaan Iran untuk membantu membangun perumahan rakyat di negerinya dan juga meluncurkan usaha patungan termasuk sebuah pabrik traktor dan tanaman susu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika