REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Meski belum diketahui kapan pastinya Iran menghentikan ekspor minyak Iran ke beberapa negara di Eropa, namun negeri Mullah tersebut menegaskan bahwa penghentian tersebut akan berlaku sebelum Uni Eropa melakukan embargo minyak pada Juli mendatang.
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi, Sabtu (4/2). Ia mengatakan hingga kini pemerintah Iran belum memutuskan negara mana yang akan menjadi target penghentian eksport minyak negaranya.
Akan tetapi, dirinya tetap mendesak Uni Eropa untuk membatalkan keputusan embargo tersebut. Walaupun pada akhirnya keputusan embargo minyak Iran tetap diberlakukan, menurut Qasemi, negaranya akan dapat mengatasi masalah tersebut.
Lebih jauh Qasemi mengatakan, volume minyak yang diekspor ke Eropa bukan jumlah yang cukup besar dalam total ekspor Iran. Ia bahkan
mengatakan, meskipun tidak satupun negara Eropa yang membeli minyak, Qasem yakin, tidak akan berdampak pada ekonomi.
Sebab masih banyak negara lain yang membutuhkan minyak di mana Iran kini tengah menandatangani perjanjian dengan mereka. Uni Eropa dan Amerika baru-baru ini memberlakukan sanksi keras terhadap Iran atas program nuklirnya.