REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS – Meskipun dikalahkan rivalnya dalam kaukus Nevada, Newt Gingrich, menepis pembicaraan bahwa dirinya mundur dalam pemilihan kandidat presiden dari Partai Republik.
Ia berharap dapat memperoleh serangkaian kemenangan dalam kampanye berikutnya, yang memungkinkannya mengejar ketinggalan dari Mitt Romney pada pemilihan pendahuluan di Texas pada April mendatang.
Pada konferensi pers di Las Vegas, setelah hasil poling menunjukkan dirinya dan Ron Paul berada pada peringkat kedua, ia menyerang Romney dan Presiden Barack Obama. Ia mengatakan sudah menghabiskan empat hari terakhir memperbarui cara kampanye dan berhasil unggul dua kali dalam polling. Namun, dari lima kampanye di negara bagian, Gingrich hanya berhasil menggenggam satu kemenangan.
Dia menggambarkan Romney sebagai seseorang yang moderat. Sedangkan dirinya adalah seorang konservatif. Ia mengatakan perbedaan keduanya akan tampak semakin jelas selama beberapa pekan berikutnya.
Gingrich perlu membuat terobosan baru jika ingin mengalahkan Romney, sebab kampanye berikutnya akan diadakan di kota yang memiliki kedekatan dengan Romney. Selasa esok, kampanye akan dilakukan di Colorado dan Minnesota. Pada 28 Februari, Romney akan melakukan kampanye di kota di mana ia dibesarkan, Michigan.
Gingrich mengalami kekalahan di Nevada setelah sempat unggul di Carolina Selatan. Penampilan publik Gingrich di Nevada sangat sedikit. Terkadang, jadwal kampanyenya terlihat tidak teratur. Melihat hasil di Nevada, timbul pertanyaan apakah Gingrich mampu bersaing pada kampanye berikutnya.
Gingrich berpeluang mendulang suara pada kampanye di wilayah selatan pada 6 Maret. Dalam kampanyenya, Gingrich juga bertindak sebagai pengatur strategi. Ia berharap dapat memperoleh suara cukup tinggi di Ohio. Yang jelas, Gingrich dan tim kampanyenya belajar banyak dari pemilihan di Nevada.