REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan ada resiko yang harus dipertimbangkan sebelum menyerang Iran secara militer. Obama mengatakan tidak ingin melihat lebih banyak konflik di kawasan Teluk penghasil minyak itu. Ia juga tidak yakin Iran memiliki niat atau kemampuan untuk menyerang AS.
"Setiap jenis aktivitas militer Teluk mengganggu dan memiliki efek besar pada kita. Ini bisa memiliki efek besar pada harga minyak.Kami masih punya tentara di Afghanistan, yang berbatasan dengan Iran. Maka solusi pilihan kita melalui jalur diplomatik, "kata Obama pada Ahad (5/1) .
Meskipun Obama menyatakan solusi diplomatik untuk Iran, ia tidak akan mengambil pilihan untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir. "Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir dan menciptakan peperangan," katanya dalam wawancara.
Ia juga mengatakan Israel belum memutuskan apa yang harus dilakukan setelah meningkatnya ketegangan dengan Iran. "Satu prioritas saya adalah menjaga keamanan Amerika Serikat, tetapi juga keamanan Israel, dan kita akan memastikan kita melanjutkan mengatasi ini, mudah-mudahan secara diplomatis," katanya kepada stasiun televisi NBC . Obama tidak berpikir Israel telah membuat keputusan menyerang Iran. “Seperti kita, Israel meminta Iran hentikan program nuklirnya,”katanya.
Para pemimpin Iran telah merespon tajam spekulasi bahwa Israel akan menyerang Iran. Iran mengancam akan membalas setiap negara yang meluncurkan serangan terhadap negaranya itu. Sanksi keras dari AS dan Eropa terhadap ekonomi Iran, Iran takkan mundur dari program nuklir.