REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman dijadwalkan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat pada Minggu malam, di mana dia diperkirakan akan bertemu dengan rekannya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan para pejabat lainnya.
Lieberman akan memberitahu tuan rumahnya, "ada perasaan di Israel bahwa sanksi-sanksi terhadap Iran diterima dengan baik dan kami menyambut pelaksanaannya," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri kepada Xinhua, Minggu (5/2).
Namun, pejabat itu memperingatkan bahwa lambatnya menempatkan perbankan dan langkah-langkah lain "akan memberi peluang Iran untuk bergerak maju dengan elemen penting dari program senjata mereka."
Kata-kata ini digemakan oleh sejumlah pejabat senior negara Yahudi itu, yang dalam beberapa hari terakhir secara terbuka telah bergeser sampai kepada peringatan-peringatan tentang potensi serangan militer Israel untuk menggagalkan program rahasia senjata nuklir Teheran.
"Hari ini, tidak seperti di masa lalu, ada pemahaman global luas bahwa jika sanksi tidak mencapai tujuan untuk menghentikan program senjata nuklir Iran, akan muncul kebutuhan pertimbangan operasi," kata Menteri Pertahanan Ehud Barak.
Dalam pidato pada Konferensi Herzliya, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel Letnan Jenderal Benny Gantz mengatakan, bahwa Israel 'harus bersedia untuk menyebarkan' upaya penghentian Iran.
Selain menyarankan pengetatan sanksi, Lieberman akan membicarakan pilihan untuk mengambil langkah membantu yang membawa jatuhnya pemerintah Iran saat ini.