REPUBLIKA.CO.ID, ROMA () - Gelombang dingin yang belum pernah terjadi di Siberia melanda Italia dan menewaskan sedikitnya 17 orang. Di antara korban terdapat dua gelandangan di Roma dan Milan, serta beberapa orang yang berusia lanjut yang ditemukan kedinginan hingga tewas di rumah mereka.
Seorang pria yang berusia 51 tahun tewas akibat serangan jantung sewaktu ia sedang menyekop salju di Mosciano tengah. Sementara seorang lagi pria muda ditemukan dalam keadaan tewas di dalam mobilnya yang ditutupi salju di Isernia selatan.
Salju yang sangat tebal dan tak pernah turun sejak 1985 mempengaruhi Italia tengah, tempat personel militer harus turun-tangan di lima wilayah untuk membersihkan jalan dan kondisi siaga salju diberlakukan di beberapa kota besar.
Untuk menangani kondisi darurat salju, pemerintah di L'Agquila --kota kecil yang diguncang gempa mematikan pada 2009-- memutuskan untuk menghemat bensin dari distributor dan hanya mengirimnya hanya kepada kendaraan pembersih salju dan kendaraan darurat.
Mobil yang tak memiliki rantai salju atau ban khusus salju di Roma dilarang dikendarai di jalan yang ditutupi salju, sementara kantor pemerintah dan sekolah tetap ditutup di ibu kota Italia tersebut dan kota besar lain guna mencegah jatuhnya korban jiwa.
Menurut laporan media lokal, sebagaimana dikutip Xinhua, Senin (6/2), banyak tempat di Italia tengah masih terkucil dan lebih dari 75.000 keluarga tak memperoleh listrik.
Temperatur di bawah nol membuat banyak jalan dan jalan raya terhalang. Sementara layanan kereta dan pesawat di seluruh negeri tersebut ditunda atau dibatalkan. Menurut ramalan, salju akan terus turun di Italia pada pekan depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
