Senin 06 Feb 2012 15:49 WIB

Parlemen Korsel Berkunjung ke Korut

Peta Korea Utara dan tetangganya
Foto: State.gov
Peta Korea Utara dan tetangganya

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Peristiwa yang jarang terjadi dilakukan oleh parlemen Korea Selatan (Korsel). Mereka berencana melakukan kunjungan ke kawasan industri bersama yanga dikelola Korea Utara (Korut), pekan ini. Kunjungan itu dilakukan, meski kedua negara masih dalam situasi politik yang tegang.

Menurut juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-Suk, Korut mengatakan kepada Korsel dalam pesannya yang disampaikan, Ahad (5/2), bahwa mereka akan menerima perjalanan yang dilakukan delapan orang parlemen Korsel. Mereka menangani bidang hubungan baik antar-Korea ataupun urusan luar negeri. Menurut Hyung-Suk dalam pemberitaan AFP, kementerian itu harus menangani semua kontak lintas batas.

Para legislator akan bertemu dengan para pejabat perusahaan Korea Selatan di kompleks industri Kaesong yang terletak tak jauh di utara perbatasan kedua negara, Jumat (10/2). Mereka akan meninjau kompleks industri itu sebelum kembali ke Seoul pada sore harinya. Kim mengatakan tidak ada pertemuan yang dijadwalkan dengan para pejabat Korut.

Meskipun bertahun-tangun mengalami ketegangan yang tinggi dalam hubungan politik dan militer, namun kompleks industri bersama, yang menyatukan modal Korsel dan tenaga kerja ahli Korut yang dibayar murah, tetap berkembang dengan baik. Lebih dari 50 ribu warga Korut, umumnya perempuan, bekerja di 123 perusahaan Korsel yang memproduksi pakaian, peralatan, jam tangan, dan produk lainnya. Tahun lalu memproduksi dengan rekor senilai 400 juta dolar AS.

Para pendukung proyek ini mengatakan, kegiatan itu juga berfungsi untuk mendidik negara komunis tersebut tentang sistem pasar bebas. Sementara itu, hubungan politik dan militer mendingin sejak Korsel menuduh Korut bertanggung jawab atas dua insiden perbatasan yang mematikan pada tahun 2010.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement