REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Seorang komandan senior militer Iran mengatakan bahwa Iran tidak akan pernah menjadi inisiator perang apa pun. Menurut televisi satelit lokal, Press, namun respons Iran untuk setiap ancaman atau agresi akan menghancurkan, kata Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, komandan pasukan darat, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
IRGC mengumumkan awal latihan militer "Hamiane Wilayat" (pendukung Wilayat) di Iran selatan pada Sabtu (4/2).
Tidak ada laporan lokasi dan durasi latihan yang akurat. Namun, Iran telah mengatakan bahwa latihan di perairan selatan atau dekat daerah tersebut ditujukan untuk menjaga kesiapan untuk menghadapi ancaman di Teluk Persia, Laut Oman dan Selat Hormuz, sebuah bagian penting untuk kapal tanker minyak.
Pakpour mengatakan tujuan utama dari latihan yang sedang berlangsung IRGC militer adalah untuk meningkatkan kesiapan tempur pasukan Iran untuk mencegah invasi militer, demikian menurut laporan tersebut.
Wakil Kepala IRGC, Hossein Salami, mengatakan Iran akan menyerang lokasi di mana serangan terhadap Iran telah dimulai, kantor berita Fars melaporkan.
Salami mengatakan kepada Fars bahwa "setiap lokasi yang digunakan oleh musuh untuk serangan terhadap republik Islam akan menjadi target pasukan IRGC."
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan bahwa Teheran sedang mempersiapkan diri untuk melawan semua rencana Barat yang bertujuan memberi tekanan terhadap republik Islam itu.
"Teheran sedang memeriksa secara seksama, bahkan untuk skenario terburuknya sekalipun, dan mempersiapkan diri untuk melawan mereka," kata Salehi yang dikutip Press TV.
Teheran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz jika Barat memaksakan embargo atas ekspor minyak.