REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menuduh Rusia dan Cina berkhianat terhadap kepentingan bangsa Suriah.
Pernyatan Hague muncul setelah Russia dan Cina menggunakan hak veto mereka pada 4 Februari guna menggagalkan rancangan resolusi terhadap Suriah, yang didukung oleh Liga Arab serta sejumlah negara Barat, guna mencegah terjadinya 'Skenario Libya'.
"Veto itu merupakan pengkhianatan terhadap rakyat Suriah," kata Hague kepada parlemen Inggris, Senin (6/2).
"Dengan mengeluarkan keputusan itu mereka telah menjatuhkan wibawa Liga Arab, mereka meningkatkan juga potensi terjadinya perang saudara - yang selama ini mereka cegah - di Suriah, serta mereka menempatkan diri mereka di pihak yang berlawanan dengan opini internasional dan Liga Arab," kata Hague.
Sedikitnya 5.400 orang telah tewas dalam aksi protes terhadap pemerintah Suriah yang telah berlangsung selama 11 bulan, menurut otoritas Perserikatan Bangsa Bangsa di Suriah yang mengaitkan kekerasan dengan kelompok yang berhubungan dengan Al Qaida.
Dilaporkan juga lebih dari 2.000 tentara dan polisi tewas dalam berbagai upaya represif yang dilakukan pemerintah Suriah terhadap pemrotes.
Selama akhir pekan lalu, Rusia dan China mem-veto rancangan resolusi yang meminta agar Presiden Bashar Al Assad untuk mundur, dengan klaim resolusi itu tidak berimbang.