REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Ketua Dewan Militer Mesir Marsekal Hussein Tantawi mengatakan akan mempercepat persiapan pemilihan presiden. Militer Mesir sebelumnya berjanji mengadakan pemilihan presiden pada akhir Juni.
Permintaan mempercepat pemilu ini dilakukan setelah unjuk rasa menuntut militer menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil.
Ketua Komisi Pemilihan Presiden Abdel Moez Ibrahim mengatakan kepada AP, berdasarkan permintaan Tantawi, para calon presiden akan diseleksi pada 10 Maret, sebulan lebih awal dari tanggal yang telah ditentukan.
Ketegangan sipil-militer memuncak dengan aksi kerusuhan yang menewaskan puluhan warga.
Belum lama ini, kerusuhan terjadi di stadion sepakbola Port Said, Kamis (2/2), dan menewaskan 74 orang. Para pemrotes menuduh polisi tidak melakukan apapun untuk melakukan kekerasan. Bahkan, kekerasan juga tejadi pada Senin (6/2) dan menewaskan 13 orang dalam lima hari terakhir.