Rabu 08 Feb 2012 03:07 WIB

Urusan Tata Kota, Timor Leste Belajar pada Solo

Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, OLO---Negara Timur Leste mengaku tertarik belajar penataan kota di Solo dan akan menerapkannya di negara setempat. "Pengalaman apa yang saya dapat selama berkunjung di Kota Solo ini akan kami terapkan di Timor Leste, karena banyak kesamaannya," kata Director the National Directorate of Rurall Economix Development (Nored), Timor Leste, Hermes Da Rosa Correia Barros, dalam kunjungan kerjanya di Solo.

Ia mengatakan, banyak kebijakan di Pemerintah Kota Surakarta yang bisa diadopsi untuk diterapkan di Timor Leste, utamanya pada pemberdayaan ekonomi rakyat yang dikembangkan di kota ini. Hermes mencontohkan komitmen Kota Solo dalam melakukan pembangunan pasar tradisional dan penataan pedagang kaki lima menjadi langkah yang mungkin bisa diterapkan untuk memberdayakan perekonomian masyarakat di negaranya. "Negara kami masih baru, sehingga masih perlu banyak mencari pengalaman. Solo mengembangkan daerah dengan bagus karena mempunyai inisiatif untuk mengembangkan ekonomi rakyat dan hasilnya dirasakan rakyat sendiri," katanya.

Selain menimba ilmu di bidang penataan kota, pihaknya juga ingin belajar mengembangkan kerajinan dan industri kecil serta pengembangan pariwisata dari Pemkot Surakarta. Saat ini pihaknya memiliki 27 sentra kerajinan yang dikelola masyarakat, di antaranya kerajinan parfum cendana, tenun tais yang merupakan kain tenun tradisional Timor Leste dan kerajinan dari bambu.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengunjungi sejumlah sentra industri kerajinan di beberapa tempat, di antaranya di Magelang dan Semarang. Selama ini, kerajinan dari Timor Leste telah dipasarkan ke sejumlah negara di antaranya Cina dan Australia. Selain kerajinan, perekonomian Timor Leste juga ditopang dari hasi alam yakni kayu cendana, marmer, dan minyak bumi.

Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Surakarta, Enny Tyasni Susana, mengatakan kunjungan kerja dari Timor Leste tersebut diikuti oleh perwakilan dari 12 Kabupaten di Timor Leste, dan diikuti Kementerian Perekonomian Timor Leste. "Mereka tertarik belajar penataan kota di Solo dan menjalin kerja sama dengan Pemkot Surakarta. Selain itu, Pemerintah Timor Leste juga tertarik untuk menjalin kerjasama perekonomian di bidang indutri kerajinan. Utamanya, mereka ingin menjual hasil kerajinannya ke Kota Solo," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement