REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Menambah sanksi baru kepada Iran hanya menimbulkan kerugian besar bagi negara Eropa. Negosiasilah langkah tepat untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran dibanding memberikan larangan terus menerus. Hal itu disampaikan Duta Besar Spanyol untuk Iran, Pedro Antonio Villena Pérez. Ia mengatakan, salah satu negara di Uni Eropa yang menderita kerugian paling berat akibat embargo adalah Spanyol.
Pérez berkali-kali menyatakan dukungannya untuk dimulai kembali pembicaraan dan negosiasi antara Tehran dan kelompok negara 5 +1. Utusan Spanyol itu juga menginginkan Madrid dapat mengambil langkah diplomatif dengan Iran sebelum dampak yang lebih besar dialami Madrid.
"Pembicaraan dibutuhkan untuk menjernihkan kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Pérez ketika bertemu Kepala Majelis Keamanan Nasional dan Komite Kebijakan Luar Negeri Iran, Alaeddin Boroujerdi, dilansir dalam Irib, Rabu (8/2). Sebelumnya, Alaeddin Boroujerdi mengatakan, negara-negara anggota Uni Eropalah yang akan merasakan akibat keputusan sanksi anti-Iran.
Para diplomat Uni Eropa pada Jumat pekan lalu mengumumkan kesepakatan atas mekanisme pemberian sanksi terhadap sektor telekomunikasi Iran. Agenda baru Uni Eropa disusun setelah perjanjian pada 23 Januari untuk melarang impor minyak dari Tehran, membekukan aset Bank Sentral Iran di Uni Eropa, dan larangan penjualan biji-bijian, berlian, emas, dan logam mulia lainnya ke Iran.