Rabu 08 Feb 2012 19:30 WIB

Dibuat Pusing AS, Korsel 'Mengemis' Minyak ke Arab Saudi

Bendera Korea Selatan dan Arab Saudi (ilustrasi)
Bendera Korea Selatan dan Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Kampanye Amerika Serikat (AS) mengembargo impor minyak dari Iran membuat sekutu-sekutunya pusing. Korea Selatan termasuk yang dibuat pusing oleh arogansi AS. Namun kekhawatiran Korsel sedikit terobati setelah sekutu AS yang lain, Arab Saudi berjanji memenuhi kebutuhan minyak Korsel.

Menteri Peminyakan Arab Saudi berjanji akan menyediakan minyak mentah sesuai dengan kebutuhan Korea Selatan. 

Menteri Sumber Daya Mineral dan Minyak Arab Saudi Ali al-Naimi membuat janji tersebut dalam pertemuan pada dengan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Selasa (7/2) kemarin. 

Presiden Lee tiba di Riyadh, ibu kota Arab Saudi, Selasa pagi untuk lawatan tiga hari. Komitmen itu diharapkan membantu menghilangkan kekhawatiran di Korea Selatan bahwa pengurangan drastis impor minyak dari Iran, yang dituding melakukan program nuklir secara tertutup, dapat mengganggu ekonomi Korsel yang sedang melambat.

Korsel bergantung pada impor untuk semua kebutuhan minyaknya dan minyak mentah Iran sekitar 10 persen dari total impor minyak Korsel.

"Kami akan menerima permintaan jika pemerintah Korsel atau perusahaan-perusahaan menginginkan minyak tambahan," kata menteri itu dalam pembicaraan dengan Lee, menurut Sekretaris Pers Kepresidenan Choe Guem-nak.

"Pasokan stabil dan cadangan cukup.Kami akan menyediakan pasokan sebanyak yang diperlukan sehingga harga minyak dunia bisa distabilkan," ujar al Naimi sebagaimana dilansir Yonhap, Rabu (8/2). 

Al-Naimi juga mengatakan perusahaan minyak Arab Saudi "Aramco" baru-baru ini memperbarui kontrak untuk menyediakan minyak mentah kepada perusahaan S-Oil dari Korsel selama 20 tahun dan negara itu ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan semua perusahaan Korea lainnya.

sumber : ANTARA/Yonhap-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement