Kamis 09 Feb 2012 03:11 WIB

Bom Bunuh Diri di Mogadishu Tewaskan 11 Orang

Pengungsi Somalia yang dilanda kelaparan.PBB mengatakan lebih dari 3,2 juta warga Somalia membutuhkan bantuan makanan.
Foto: AP
Pengungsi Somalia yang dilanda kelaparan.PBB mengatakan lebih dari 3,2 juta warga Somalia membutuhkan bantuan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Serangan bom mobil bunuh diri pada Rabu (8/2), menewaskan sedikitnya 11 orang di dekat istana presiden di Mogadishu, ibu kota Somalia yang dilanda perang. "Ada ledakan besar, sebuah mobil yang dipenuhi bom diledakkan. Sedikitnya 11 orang tewas dan banyak orang cedera," kata anggota parlemen Mohamed Iro, seperti diberitakan AFP.

Penyerang meledakkan mobilnya di sebuah kafe kecil dekat dengan hotel yang dulu terkenal sebagai tempat menginap para pejabat dan di pusat pemerintahan. "Itu serangan bom mobil bunuh diri. Mereka berusaha menyerang orang-orang di dekat hotel itu," kata Abdi Abullahi Jama, seorang pejabat keamanan. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan kemarin itu.

Dikatakannya, banyak yang tewas dan cedera. "Kami masih menyelidikinya," tambah pejabat itu. Ledakan tersebut terjadi di luar hotel Mona. Sebelumnya, di tempat yang sama, 32 orang yang mencakup enam anggota parlemen tewas dalam serangan pada Agustus 2010. Serangan itu dilakukan oleh dua penyerang bersenjata bunuh diri yang memakai seragam aparat keamanan pemerintah.

Kota itu mengalami peningkatan serangan sejak gerilyawan Al-Shabaab meninggalkan posisi mereka pada Agustus dan beralih taktik ke perang gerilya untuk melawan pasukan pemerintah dukungan Barat dan pasukan Uni Afrika. Somalia kini dilanda kelaparan parah akibat kekeringan terburuk yang terjadi negara itu.

PBB telah mengumumkan Mogadishu dan empat wilayah Somalia Selatan sebagai zona kelaparan serta memperingatkan bahwa kelaparan bisa meluas ke seluruh penjuru negara itu. Kondisi itu diperumit oleh bentrokan-bentrokan yang terus terjadi antara pasukan Somalia serta Uni Afrika sekutunya dan gerilyawan Al-Shabaab.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement