REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia kembali memperingatkan negara barat untuk tidak mengintervensi politik di Suriah, setelah Inggris dan Perancis menyatakan keraguan kuat bahwa Damaskus akan memenuhi janji untuk mengakhiri kekerasan. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, memperingatkan Barat, biarkan Suriah memutuskan nasib mereka sendiri.
"Tentu saja kami mengutuk kekerasan dari pihak manapun, tetapi kita tidak harus berperilaku seperti banteng di toko Cina. Kita perlu untuk memungkinkan orang menentukan nasib mereka sendiri secara mandiri," ujarnya seperti dikutip Irib, Kamis (9/2).
Rusia sengaja memicu kemarahan AS dan sekutunya di negara barat pekan lalu, setelah menggunakan hak vetonya untuk resolusi Suriah di Dewan Keamanan PBB. Veto ini telah memblokir aksi keras PBB dan negara barat terhadap Damaskus.