Kamis 09 Feb 2012 20:04 WIB

Moqtada al-Sadr: Sebenarnya AS lah yang 'Kalah' di Irak

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Seorang serdadu Irak menjaga salah satu kilang minyak Irak di Basrah.
Foto: AP
Seorang serdadu Irak menjaga salah satu kilang minyak Irak di Basrah.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Masyarakat Irak turun ke jalan di ibukota Baghdad, Kamis (9/2) merayakan berakhirnya kependudukan Amerika Serikat (AS) di negara mereka. Pemimpin berpengaruh Irak, Moqtada al-Sadr, mengatakan Barat dan AS lah yang sebenarnya telah 'kalah' di Irak.

Sadr menambahkan bahwa Irak tidak akan menerima lagi orang asing di negara mereka. "Mereka tidak pernah membawa keamanan dan stabilitas Irak," ujarnya pada saat memimpin upacara peringatan yang dihadiri jutaan orang di pelosok Baghdad, seperti diberitakan Presstv.

Pasukan AS telah menghina masyarakat Irak, rumah dihancurkan, dan masjid-masjid dirusak selama kehadiran mereka di Irak. Pada 19 Januari lalu rakyat Irak juga menggelar demonstrasi serupa di kota Najaf, selatan Baghdad.

AS memutuskan mengakhiri pangkalan militer mereka dan menyerahkan kepada para pejabat Irak pada tanggal 16 Desember 2011 lalu. Dalam pidatonya pada Kamis ini, Sadr juga menyerukan persatuan umat Islam diseluruh Irak, Muslim Sunni dan  Syiah bersatu padu membangun Irak.

Pada 2003 AS mulai memprovokasi dunia untuk menghancurkan Irak atas nama senjata pemusnah masal. Namun setelah negara 1001 malam ini hancur porak poranda hingga kini, tidak ditemukan sedikitpun senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement