REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel, menyatakan penempatan pasukan Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia, bukan untuk menggertak Indonesia menyusul aksi mogok berkepanjangan di Papua. Marciel juga mengatakan pemberitaan media massa yang mengatakan keberadaan pasukan AS di Darwin untuk menggertak Indonesia adalah berita menyesatkan.

"Keberadaan pasukan AS di Darwin sama sekali bukan upaya untuk menjaga kepentingan AS di Papua. Indonesia adalah negara yang demokratis dan ramah yang memiliki hubungan baik dengan kami," kata Marciel saat menghadiri lokakarya 'Peningkatan Kerja Sama Militer dalam Urusan Publik', di Jakarta, Kamis.

Namun, Marciel enggan berkomentar saat ditanya mengenai keberatan dan penolakan penempatan pasukan AS itu. Beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Laos, dan Myanmar menolak kehadiran pasukan AS.

Marciel mengakui tidak menginformasikan pertama kali tentang penempatan pasukan AS di Darwin. Sehingga, hal tersebut memicu kesalahpahaman media massa di Indonesia. Apalagi, hal itu bertepatan dengan pecahnya pemogokan di Timika sehingga kesalahpahaman antara kebijakan AS dengan media di Indonesia tidak bisa dihindari.

Ikuti Whatsapp Channel Republika