REPUBLIKA.CO.ID, ALGIER - Persoalan Papua ternyata tidak saja menjadi sorotan Amerika Serikat yang seringkali 'mencampuri' urusan Indonesia. Masalah Papua ini juga menjadi perhatian mantan Dubes Al JAzair untuk Indonesia, Abdelkader Boukhari.
Boukhari menyatakan dukungannya terhadap keutuhan NKRI, termasuk Papua sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia.
Hal itu dikatakannya saat pertemuan dengan Dubes RI yang baru untuk Al JAzair, Ahmad Ni’am Salim di kediamannya di Cheraga Alger, Rabu (8/2) lalu.
"About Papua its very clear, Papua is region of Indonesia. Not Part of Indonesia. So no talk about Papua. No negoisation about Papua. Indonesia must strike about it," ujar Boukhari.
Dia juga mengingatkan agar Indonesia bersikap tegas dalam menyikapi persoalan Papua. Jika tidak, menurutnya, bisa jadi kasus Timor Timur akan terulang.
Boukhari lalu menjelaskan sejarah Sahara Barat dan Timor Timur. Pada saat dirinya bertugas sebagai Dubes Al JAzair untuk Indonesia di Jakarta, dia mengatakan, persoalan tersebut sempat menjadi ganjalan dan batu kerikil bagi hubungan bilateral Indonesia-Aljazair.
Sementara itu, Ahmad Ni'am mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Amb Boukhari atas ketulusannya mendukung keutuhan NKRI. Ahmad Ni'am juga menjelaskan berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakannya selama bertugas sebagai duta besar di Al Jazair.
"Kami ingin semua kekuatan yang cinta dan sayang dengan Indonesia bisa membantu untuk memperkokoh hubungan kerjasama bilateral secara konkrit, diantaranya pembangunan mesjid dan perpustakaan Indonesia serta Pusat Pelatihan di bidang perikanan dan pertanian," kata Ahamd Ni'am yang
Sebelumnya, Ahmad Ni’am juga melakukan pertemuan dengen mantan Dubes Al Jazair untuk Indonesia lainnya, yaitu Demaghlatrous. Abdelkader Boukhari dan Demaghlatrous merupakan tokoh pejuang kemerdekaan dan paska kemerdekaan Aljazair diangkat sebagai Duta Besar Aljazair untuk Indonesia pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Setelah menyelesaikan tugasnya di Jakarta, Boukhari kemudian beralih profesi sebagai pengusaha dan saat ini tercatat sebagai anggota Biro Eksekutif Forum des Chefs Enterprises(FCE), salah satu organisasi pengusaha yang cukup berpengaruh di Aljazair.