Jumat 10 Feb 2012 08:01 WIB

Protes Situasi Kerja di Foxconn, Konsumen Demo di Apple Store

Aksi unjuk rasa para konsumen di Toko Ritel Apple, di New York
Foto: msnbc.com
Aksi unjuk rasa para konsumen di Toko Ritel Apple, di New York

REPUBLIKA.CO.ID, Para pengunjuk rasa mengirimkan petisi dengan 250 ribu tanda tangan ke toko Apple di Grand Central Station, New York, Kamis (9/2). Protes itu menjadi bagian dari demonstrasi internasional mengenai situasi kerja di Foxconn, sehari setelah para hacker menginflintasi komputer-komputer perusahaan Cina dan pemasok utama suku cadang Apple.

Aksi pembobolan itu membocorkan surat-surat elekgronik dan kata sandi karyawan di Foxconn. Kamis, demonstrasi yang diorganisir Change.org dan SumOfUs.org, menunjukkan kepedulian dan perasaan tidak terima kian bertambah dari konsumen AS terhadap serial artikel kondisi kerja yang keras di manufaktur teknologi terbesar di dunia itu. Foxconn memiliki klien sejumlah raksasa teknologi AS sebagai konsumen utama.

Serial artikel, terutama dari New York Times, mendokumentasikan kondisi kehidupan penuh tekanan karyawan di Foxconn yang serba terhimpit dan juga jam kerja berlebihan dalam 7 hari kerja sepekan. Di situ digambarkan pekerja berdiri selama berjam-jam tanpa istirahat.

Laporan juga menyoal zat kimia mematikan yang digunakan untuk membersihkan produk Apple. Tak hanya itu terdapat pula laporan mengenai pekerja di bawah umur. Dokumentasi juga menyertakan komentar mengenai sikap ambigu Apple mengenai kondisi kerja itu.

"Jika Apple pernah diingatkan dan tidak bertindak, itu adalah kesalahan besar," ujar mantan kepala Komite Penasihat Nasional pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Nicholas Asfhord, sebuah grup yang memberikan masukan terhadap Departemen Buruh AS. "Namun kekerasan dan pelanggaran moral di sini, adalah sebuah negara menerima praktek bisnis kejam di negara lain dan perusahaan mengambil manfaat dari situasi itu.

sumber : msnbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement