Jumat 10 Feb 2012 09:56 WIB

Bayi Afrika Bakal Jadi Eksperimen Vaksin Baru

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Vaksin miningitis
Vaksin miningitis

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) melakukan eksperimen dan uji coba vaksin baru malaria pada bayi-bayi di Afrika. Menurut seorang wartawan investigasi, Don Debar, Industri medis AS telah menguji coba vaksin ini di beberapa negara Afrika. "Ada vaksin malaria baru yang dikembangkan oleh GlaxoSmithKline atau GSK yang sedang diuji pada bayi di Tanzania," kata Debar kepada Press TV AS dalam sebuah wawancara pada Kamis (9/2) waktu setempat.

Debar mengatakan, apa yang dilakukannya GSK ialah melakukan eksperimen untuk pengobatan AIDS yang efektif atau dampak pengobatan AIDS pada bayi Afrika yang menderita Malaria.

AS memiliki sejarah panjang melakukan percobaan medis yang buruk di Afrika, seperti dalam eksperimen Tuskegee, percobaan pada warga Afrika.  Percobaan Tuskagee berlangsung selama 40 tahun antara 1932 dan 1972 yang dilakukan oleh US Public Health Service bereksperimen atas 39 pria kulit hitam yang menderita tahap akhir sifilis.

Mereka diberitahu bahwa mereka sedang dirawat, tetapi dokter tidak berniat untuk merawat kesembuhan mereka semua. Pengambilan data untuk eksperimen percobaan telah didokumentasikan dan diambil ketika mereka diotopsi. "Jadi mereka dibiarkan mati. Sebanyak 28 orang langsung meninggal karena eksperimen Sifilis dan lebih 100 orang meninggal karena komplikasi Sifilis. Jadi pada eksperimen Tuskegee, mereka telah membunuh 128 orang," ujar Debar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement