Jumat 10 Feb 2012 10:32 WIB

Aksi Boikot Pilpres Tewaskan Dua Pendemo di Yaman Selatan

Demonstran anti-pemerintah terlibat dorong-dorongan dengan tentara Yaman dalam aksi menuntut Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, mundur di Taiz, Yaman, beberapa waktu lalu.
Foto: AP/Yemen Lens
Demonstran anti-pemerintah terlibat dorong-dorongan dengan tentara Yaman dalam aksi menuntut Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, mundur di Taiz, Yaman, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas, Kamis (9/2) di provinsi selatan Yaman al-Dhalee dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan ratusan pendemo yang memboikot pemilihan presiden mendatang. Menurut pejabat keamanan dan saksi mata, bentrokan meletus ketika demonstrasi Gerakan Selatan berubah menjadi kerusuhan.

Saat itu, jelas pejabat tersebut kepada Xinhua yang diberitakan Antara, Jumat (10/2), puluhan demonstran mengepung kantor komite pemilu provinsi dan berusaha masuk. Para saksi mata mengatakan, pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk menggagalkan upaya pengunjuk rasa itu. Akibatnya, dua orang pengunjuk rasa yang diidentifikasi sebagai Abdulsalam Ahmed dan Jiyad Motahar, tewas, dan beberapa orang lainnya terluka.

Al-Dhalee terletak 245 kilometer sebelah selatan ibu kota Sanaa. Tempat itu adalah benteng utama Gerakan Selatan yang bertujuan untuk mengakhiri kesepakatan Yaman Utara dan Yaman Selatan yang ditandatangani pada tahun 1990. Kesepakatan itu untuk memulihkan keadaan Yaman Selatan setelah mereka menuduh Yaman Utara merebut sumber daya minyak mereka serta diskriminasi terhadap wilayah selatan.

Pekan lalu, para pemimpin Gerakan Selatan menyerukan para pengikutnya untuk membakar kartu pemilih dan memboikot pemilihan presiden pada protes tanpa kekerasan. Kerusuhan menunjukkan situasi keamanan yang rapuh di negara itu, hanya kurang dari dua pekan sebelum pemilihan umum. Presiden Ali Abdullah Saleh kini di Amerika Serikat untuk perawatan medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement