REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI - Militer Amerika Serikat, Kamis mengumumkan pihaknya ikut serta operasi pelatihan internasional terhadap penyelundupan narkoba dan kejahatan yang terorganisasi di lepas pantai Amerika Tengah. Satuan-satuan militer dari Eropa dan Amerika Serikat juga ikut serta.
Satu kelompok antar-instansi dari Komando Selatan militer AS akan bekerja sama dalam usaha-usaha pasukan multinasional untuk mendeteksi dan menghentikan penyelundupan narkoba-narkoba ilegal, senjata-senjata dan uang haram.
"Lebih dari 80 persen kokain tujuan pasar-pasar AS dikirim melalui jalur-jalur laut, terutama menggunakan rute-rute daerah pesisir melalu Amerika tengah," kata panglima Komando Selatan Jendral Douglas Fraser. "Kami berniat akan menghancurkan operasi mereka dengan membatasi kemampuan mereka untuk menggunakan Amerika Tengah sebagai zona transit," lanjutnya.
Kekuatan militer AS terdiri atas 10 kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai. Angkatan Laut bertugas mendeteksi dan memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan kriminal. Penjaga Pantai bertugas menghentikan para penyelundup.
Para pejabat Komando Selatan mengemukakan kepada AFP bahwa 13 negara ikut serta dalam latihan itu yaitu Inggris, Kanada, Belize, Kolombia, El Salvador, Prancis, Guatemala, Honduras, Belanda, Nikaragua, Panama, Spanyol dan Amerika Serikat.
"Kami tahu bahwa organisasi-organisasi kriminal sangat aktif di perairan-perairan Amerika Tengah," kata Jose Ruiz, juru bicara Komando Selatan di Miami.
Mereka secara reguler bergerak antara perairan-perairan internasional dan negara-negara tertentu," jadi sangatlah penting semua negara di kawasan itu bekerja sama dalam mengawasinya," kata Ruiz.
Tidak ditetapkan kapan latihan Operation Hammer akan berakhir, yang dimulai pekan terakhir Januari. "Itu akan diputuskan sampai kami mencapai tujuan-tujuan itu," kata Ruiz.
Pada tahun 2011, Komando Selatan membantu badan-badan lain menahan 119 metrik ton kokain, seharga sekitar 16 juta dolar di pasar gelap, kata Komando Selatan.