REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Satu rumah potong hewan di Australia, Hawkesbury Valley Meat Processors, ditutup pihak berwenang setelah munculnya rekaman yang menunjukkan adanya perlakuan buruk terhadap hewan. Peristiwa tersebut terjadi kurang dari setahun setelah Canberra menghentikan ekspor sapi ke Indonesia sebagai bentuk keprihatinan perlakuan buruk terhadap hewan.
Badan Pengawas Australia pada Kamis (9/2) malam mengatakan mereka menghentikan pembantaian terhadap hewan di rumah potong Sidney setelah melihat video pembunuhan domba, sapi, kambing, dan babi, termasuk babi yang dipecahkan kepalanya dengan menggunakan balok logam.
"Tak dapat disangkal bahwa video itu sangat mengganggu. Saya terkejut. Saya pikir ini adalah kasus terburuk yang pernah saya lihat di rumah potong hewan. Dalam hal ini terjadi pelanggaran kesejahteraan hewan," ujar Pejabat Otoritas Pangan New South Wales Peter Day, seperti diberitakan AFP, Jumat (10/2). Video itu ditunjukkan stasiun televisi ABC.
Peter Day mengatakan rekaman itu tidak menunjukkan industri secara keseluruhan. Peter Day mengatakan peristiwa itu merupakan perilaku nakal yang tidak diharapkan. Sementara pihak rumah potong mengatakan telah memecat atau memberi tugas lain kepada pekerja yang terlibat dalam peristiwa itu. Pihak rumah potong juga mengatakan akan bekerja sama dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.