Jumat 10 Feb 2012 13:09 WIB

Terbukti, Inggris Bantu Kelompok Bersenjata di Suriah

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Heri Ruslan
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).
Foto: AP
Pasukan pemberontak Suriah berjalan di sebuah kawasan di Idlib, Suriah, Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  DAMASKUS  -- Sebuah laporan intelijen mengatakan bahwa Inggris memberikan dukungan logistik kepada kelompok-kelompok bersenjata di kota Homs, Suriah. Inggris mendukung pertempuran berdarah mereka terhadap warga sipil dan pasukan militer Suriah.

Laporan yang diterbitkan oleh Debka-file yang bersumber dari intelijen Israel itu, mengungkapkan bahwa pasukan Inggris dibantu Qatar memberikan bantuan, dengan mengirimkan pasokan amunisi dan dukungan taktis langsung kepada kelompok-kelompok bersenjata di Homs untuk operasi militer rahasianya di Suriah .

Namun, pejabat Inggris menyangkal hal itu. Ia mengatakan, kehadiran pasukan Inggris dan Qatar di Homs untuk menghadiri pertemuan antara para pejabat Suriah dan kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Mikhail Fradkov.

Padahal, Intelijen MI6 Secret Service mengatakan, intelijen asing Inggris telah mendirikan empat pangkalan di Homs untuk memfasilitasi operasi rahasia militer di negara Arab.

Kehadiran pasukan Inggris di Suriah menjadi masalah yang sangat diperdebatkan di parlemen negara itu. Sebab, menurut beberapa pejabat parlemen Inggris,  pemerintah Inggris harus menanggung beban berat lain jika melakukan operasi perang militer ala Libya di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement