Jumat 10 Feb 2012 14:46 WIB

Perkuat Hubungan Bilateral, RI-Al Jazair Bentuk Dewan Bisnis Bersama

Hubungan bilateral Indonesia - Al Jazair (ilustrasi)
Hubungan bilateral Indonesia - Al Jazair (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, menyambut positif rencana pembentukan Dewan Bisnis (Buseniss Council) RI-Aljazair untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.

"Presiden Bouteflika memandang peningkatan hubungan kerja sama kedua negara memang sudah seharusnya juga melibatkan berbagai kalangan masyarakat Indonesia-Aljazair untuk ikut berperan langsung," kata Kepala Negara Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, dalam siaran pers dari KBRI Aljier, Jumat (10/2). 

Duta Besar RI untuk Aljazair, Ahmad Ni'am Salim mengatakan, apresiasi tersebut dikatakan Bouteflika saat menyerahkan surat-surat kepercayaan sebagai Dubes RI yang baru, di Istana Presiden El Mouradia, Kamis (9/2). 

Presiden Bouteflika mengatakan bangsa dan rakyat Aljazair akan selalu menerima dengan hangat Indonesia karena bagi mereka Indonesia merupakan salah satu negara terdepan memberikan dukungan dan pengakuan bagi kemerdekaan bangsa Aljazair.

Disebutkan, Dubes Ahmad Ni'am Salim yang mengenakan pakaian khas Indonesia berupa setelan beskap dipadu peci hitam diterima oleh Presiden Aljazair, yang juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri Mourad Medelci dan Penasihat Presiden Aljazair untuk Urusan Diplomatik, Abdelatif Rahal.

Ahmad Ni'am menyampaikan salam hangat dari Pemerintah Indonesia kepada Presiden Bouteflika dan seluruh masyarakat Aljazair serta penghargaan atas eratnya jalinan persahabatan kedua negara selama ini.

Ahmad Ni'am berikrar akan terus memperkuat kerja sama bilateral dan berpartisipasi mendukung pembangunan Aljazair, seperti halnya yang pernah dilakukan oleh generasi pendahulu bangsa Indonesia yang telah memberikan dukungannya kepada perjuangan kemerdekaan bangsa Aljazair hingga akhirnya meraih kemerdekaannya di tahun 1962

"Indonesia akan terus mendorong kerja sama yang lebih erat, tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di berbagai bidang lainnya khususnya bidang ekonomi dan perdagangan mencakup pertanian dan pariwisata," katanya.

Rencana pembentukan Dewan Bisnis yang digagas Ahmad Ni'am Salim akan melibatkan para pelaku usaha kedua negara untuk memperlancar hubungan bilateral yang lebih produktif dan inovatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement