Jumat 10 Feb 2012 16:21 WIB

40 Ribu Pasukan Suriah Membelot

Pasukan keamanan Suriah memasang garis polisi di lokasi ledakan bom bunuh diri di Ibukota Damaskus, Jumat (23/12).
Foto: AP
Pasukan keamanan Suriah memasang garis polisi di lokasi ledakan bom bunuh diri di Ibukota Damaskus, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sekitar 40 ribu prajurit Suriah telah mengundurkan diri dari operasi penumpasan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Hal itu diungkapkan Senator Partai Republik Amerika Serikat John McCain, Kamis (9/2).

McCain mengaku terkejut dengan jumlah itu, yang diberikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu saat melakukan pertemuan dengan dua pejabat di Kongres AS, di tengah kekhawatiran pertumpahan darah di Suriah tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti.

"Dia mengatakan bahwa sekitar 40 ribu militer Suriah membelot. Saya tidak tahu jumlahnya sebesar itu," kata anggota parlemen itu, yang merupakan pejabat utama partainya di Komite Angkatan Bersenjata Senat.

"Beberapa dari mereka sudah pulang, beberapa dari mereka telah bergabung dengan pasukan pemberontak, " kata McCain. Dia menggarisbawahi bagaimanapun juga 'situasinya memburuk' seiring dengan tujuan pasukan Assad untuk menghancurkan gelombang pemberontakan tahun ini.

Anggota parlemen itu menggarisbawahi Turki, sekutu NATO dan AS, telah melakukan komunikasi dengan Rusia, yang telah dikecam Washington karena memveto resolusi PBB yang bertujuan meredakan krisis.

"Mereka melakukan komunikasi dengan Rusia dan menyatakan, dengan jelas, keinginan mereka agar Rusia memainkan peran yang lebih konstruktif, tapi Davutoglu tidak mengatakan apakah upaya itu telah membuahkan hasil,"kata McCain.

sumber : ANTARA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement